Psychodynamic Understanding and Etiology | Pemahaman dan Etiologi Psikodinamika

…control patients with other personality disorders or depression do not report sexual abuse as often as do borderline patients…. | …pasien kontrol yang menderita depresi atau gangguan kepribadian lain tidak melaporkan pelecehan seksual sesering pasien penderita Gangguan Kepribadian Ambang….


Psychiatric translation sample

 Psychodynamic Understanding and Etiology Pemahaman dan Etiologi Psikodinamika
Early psychodynamic models seriously understated the role played by childhood trauma in the etiology and pathogenesis of BPD. There is now extensive empirical support for the notion that abuse during childhood is a major contributing factor to the etiology of the disorder (Baker et al., 1992; Gunderson and Sabo 1993; Herman et al., 1989; Ogata et al., 1990; Swartz et al., 1990; Walsh 1977; Westen et al., 1990; Zanarini et al., 1989b, 1997). Childhood sexual abuse appears to be an important etiological factor in around 60% of borderline patients. Although control patients with other personality disorders or depression do not report sexual abuse as often as do borderline patients, the same is not true for physical abuse, where the prevalence is roughly the same. About 25% of borderline patients have a history of parent-child incest. Model-model psikodinamika awal sangat meremehkan peran trauma masa kanak-kanak dalam etiologi dan patogenesis Gangguan Kepribadian Ambang atau Borderline Personality Disorder (BPD). Banyak bukti empiris yang tersedia sekarang mendukung gagasan bahwa penganiayaan yang dialami selama masa kecil adalah faktor penyebab utama etiologi gangguan tersebut (Baker et al., 1992; Gunderson dan Sabo, 1993; Herman et al., 1989; Ogata et al., 1990; Swartz et al., 1990; Walsh 1977; Westen et al., 1990; Zanarini et al., 1989b, 1997). Pelecehan seksual pada masa kanak-kanak tampaknya faktor etiologi yang penting pada sekitar 60% pasien penderita Gangguan Kepribadian Ambang. Meskipun pasien kontrol yang menderita depresi atau gangguan kepribadian lain tidak melaporkan pelecehan seksual sesering pasien penderita Gangguan Kepribadian Ambang, hal yang sama tidak berlaku untuk penganiayaan fisik meskipun prevalensinya serupa. Sekitar 25% pasien ambang punya riwayat inses antara orangtua dan anak.